Friday, April 17, 2015

Dirimu Bukan keadaan

tEkadang terlintas diselah  rumitnya sel yang asik beraktivitas diri, lewatlah sebuah bisikan dari selah situ, memberia kabar tentang kisah hidupku sebelumnya., yang menceritakan betapa rindu dan sayangnya mereka pada diriku dibalik kediaman, kemarahan dan dibalik acu tak acunya disetiap aku disamping mereka......
Namun betapa bodohnya aku yang tak pernah menyadari itu dari dekat bahkan dekat sekali.
Saat ini rasa itu sungguh memutar hebat dalam otakku, apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang dimaksud????

Ini hanya cerita sayang terdengar dari kejauhan, dan aku tersenyum miris sambil menahan perih.

itu adalah kegelisahan yang tak pantas kau simpan dan pertahankan untuk mengutarakan keadaan saat ini. keadaan mungkin sulit untuk kau rubah, tapi merubah diri sendiri pasti akan merubah keadaan. karena, yang tau kegelishan adalah dirimu bukan keadaan.

Kilas awal di Kota berhati nyaman

Kata mereka aku malu-malu pada awalnya, suka mengintip dari balik tirai jendela kamarku. ragu-ragu mau menyapa hingga akhirnya terjadi pertemanan yang semakin lama semakin erat seperti saudara sendiri. itulah akhir dari perjalanku di awal berada di kota yang saat ini aku rindukan. dari kostan yang bernama "Gayeng Nikki" pertemuan kami dimulai, satu persatu ku mengenal mereka yaitu Ai azri ulhaqsulha Ramhdani rahmi (mb aik-panggilanku") dia orang Madura. dia ngekost disana gak sendirian tapi dia bersama kedua sepupunya yaitu maimuna (mb mai) dan mawaddah (mb. wanda) mb mai senior di kost kami umurnya saja tapi. kalau senior kost ada kulia di uny, mb-mb aku lupa namanya, mb ini dekat dengan yang namanya riska. riska itu temannya  Desi sugiarti (Desi) mereka sama dari kebumen awalnya di kost mereka satu kamar tapi setelah kurang lebih 5 bulan mereka tidak cocok akhir desi sekamar denganku. hingga kami pindah dari kostan itu. Nurkhasana (nana) itu orang cirebon dia satu kamar dengan yang namanya mb nuril tapi mereka tidak sedaerah mb nuril orang madiun entah. aku juga tidak tau bagaimana certianya mereka bisa satu kamar.
Khuryati (mb khur) dia orang kuningan tapi satu kamar dengan orang temanggung namanya mb yuli. mereka teman sma ternyata makanya bisa satu kamar, tapi mereka itu lucu gak kompak. tapi betah tinggal satu atap sampek lulus meskipun tidak sekamar lagi. ada juga tetangga kost kami yang kurang bergabung dengan kami yaitu Neng alin dan susi namanya mereka lebih memili sibuk sendiri dan jarang berkumpul bersama. seperti kami- kami yang suka bikin rusuh kostan.  dan setelah sekian lama ini pertemuan terupdate saat ini. semoga kita sehat slalu dan masih diberi kesempatan berjumpa lagi.



Ini foto terupdate tapi orangnya tidak lengakap yang tidak hadir mb wanda, mb yul,mb nuril, riska, neng alin dan susi.



Mengingat ingat kembali saat di kostan ini dulu ada yang namanya Mb. Erna kalau mb aik sebut namanya "Mb Sendal" karena mbanya suka pake sendal sekalipun orang habis bersih-bersih kostan. sedikit menyebalkan tapi cukup menghibur. dia adalah anak buah dari ibu kostyang bantuin beres-beres rumah sama bantu jualan nasi di waarung ibu kost.

Friday, April 3, 2015

tErkadang meNtari dEngan pEdenya Menampakan di diri diuJung Timur itU.,
menguMbar siNar yAng indaH Tanpa MemandaNg siAp yaNg mEnikmati kEindahan itU
mEmbuatku bEbisik pada bUlan tadi maLam, aPa yaNg akU rasakaN tEntang keadaan ini??
kEadaan yaNg meNgucang ketenagan batin daN jiWa sAAt ini, yAng terkadang merogok sedikit kEsehatan Jasmaniku.
kEadaan Yang bagaimanAkah itU???
mEnimbuLkan taNda taNya yang sUlit dimengerti oLeh orang diisekitarkU.

Tuesday, June 25, 2013

I'm not the type to get my heart broken
Aku bukan tipe wanita yang mudah patah hati

I'm not the type to get upset and cry
Aku bukan wanita yang mudah marah dan menangis

'Cause I never leave my heart open
Karena tak pernah kubuka hatiku

Never hurts me to say goodbye
Tak pernah sakiti diri sendiri tuk ucapkan selamat tinggal


Relationships don't get deep to me
Hubunganku tak pernah dalam

Never got the whole 'in love' thing
Tak pernah benar-benar kurasakan 'jatuh cinta'

And someone can say they love me truly
Dan orang boleh bilang tulus mencintaiku

But at the time it didn't mean a thing
Tapi itu tiada artinya bagiku


III
My mind is gone, I'm spinnin' 'round
Aku tlah hilang akal, aku pusing tujuh keliling

And deep inside my tears I'll drown
Dan jauh di lubuk hatiku aku kan tenggelam dalam air mata

I'm losin' grip, what's happenin'?
Aku hilang pegangan, apa yang terjadi?

I strayed from love, this is how I feel
Aku tlah tersesat dari cinta, inilah yang kurasa


IV
This time was different
Saat itu sungguh beda

Felt like I was just a victim
Rasanya aku hanyalah korban

And it cut me like a knife
Dan rasanya bak pisau

When you walked out of my life
Saat kau pergi dari hidupku


V
Now I'm in this condition
Kini beginilah keadaanku

And I've got all the symptoms
Dan ada padaku semua gejala

Of a girl with a broken heart
Gejala gadis yang patah hati

But no matter what you'll never see me cry
Tapi apapun yang terjadi, kau takkan pernah melihatku menangis


Did it happen when we first kissed?
Apakah itu terjadi saat ciuman pertama kita?

'Cause it's hurtin' me to let it go
Karena sungguh menyakitkan untuk melupakannya

Maybe 'cause we spent so much time
Mungkin karena kita tlah habiskan begitu banyak waktu

And I know that it's no more
Dan kutahu kini takkan bisa lagi


I shoulda never let you hold me baby
Harusnya tak kubiarkan kau mendekapku, kasih

Maybe why I'm sad to see us apart
Mungkin itulah sebabnya aku sedih dengan perpisahan

I didn't give to you on purpose
Tak kuberikan kepadamu dengan sengaja

Gotta figure out how you stole my heart
Harus kucerna bagaimana kau mencuri hatiku


Back to III, IV, V

How did I get here with you? I'll never know
Bagaimana aku bisa sampai di sini bersamamu? Aku takkan pernah tahu

I never meant to let it get so personal
Tak pernah ada niatku untuk jadikan hubungan ini sungguh-sungguh

And after all I tried to do, stay away from lovin' you
Dan setelah semua yang coba kulakukan, jangan coba kau mencintaiku

I'm broken hearted, I can't let you know
Aku patah hati, takkan kubiarkan kau tahu

And I won't let it show, you won't see me cry
Dan takkan kutunjukkan, kau takkan melihatku menangis


Back to IV, V (2x)

On my life
Menangisi hidupku

Monday, June 3, 2013

KAKAO INDONESIA DALAM PASAR INTERNASIONAL


PENDAHULUAN
            Kakao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa negara.        
            Indonesia sendiri adalah negara produsen utama kakao dunia. Tercatat seluas 1,4 juta hektar dengan produksi kurang lebih 500 ribu ton pertahun, menempatkan Indonesia sebagai negara produsen terbesar ketiga dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Pantai Gading, dengan luas area 1,6 Ha dan produksinya sebesar 1,3 juta ton per tahun dan Ghana sebesar 900 ribu ton per tahun.
            Pertumbuhan perluasan kebun kakao di Indonesia dari tahun 2000 hingga 2009 meningkat sebesar 8 persen. Tercatat pada tahun 2009 perkebunan kakao di Indonesia meningkat menjadi 1.432.558 Ha. Perkebunan kakao tersebut sebagian besar dikelola oleh rakyat dan selebihnya dikelola perkebunan besar negara serta perkebunan besar swasta.
            Luas perkebunan tersebut menunjukan bahwa kakao di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat. Mengingat biji kakao maupun produk olahan kakao adalah komoditit yang diperdagangan secara internasional. Indonesia termasuk negara pengekspor penting dalam perdaganagan biji kakao. Karena dari segi kualitas, kakao Indonesia tidak kalah dengan kakao dunia dimana bila dilakukan fermentasi dengan baik dapat mencapai cita rasa setara dengan kakao yang berasal dari Ghana dan kakao Indonesia mempunyai keunggulan yaitu tidak mudah meleleh sehingga cocok bila dipakai untuk blending. Keunggulan tersebut, peluang pasar kakao Indonesia cukup terbuka baik ekspor maupun kebutuhan dalam negeri. Dengan kata lain, potensi untuk menggunakan industri kakao sebagai salah satu pendorong pertumbuhan dan distribusi pendapatan cukup terbuka.
            Meskipun demikian, agribisnis kakao Indonesia masih menghadapi berbagai masalah kompleks antara lain produktivitas kebun masih rendah akibat serangan hama penggerek buah kakao (PBK), mutu produk masih rendah serta masih belum optimalnya pengembangan produk hilir kakao. Hal ini menjadi suatu tantangan sekaligus peluang bagi para investor untuk mengembangkan usaha dan meraih nilai tambah yang lebih besar dari agribisnis kakao.
            Untuk pengembangan dan peningkatan daya saing produk kakao, pemerintah telah mengeluarkan serangkaian kebijakan produksi dan perdagangan produk olahan kakao. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk meningkatkan daya saing dengan meningkatkan produk olahan kakao. Namun, industri pengolahan kakao di Indonesia hingga saat ini belum berkembang, bahkan tertinggal dibandingkan negara-negara produsen olahan kakao yang tidak didukung ketersediaan bahan baku yang memadai, seperti Malaysia. Pengembangan daya saing diperlukan untuk meningkatkan kemampuan penetrasi kakao dan produk kakao Indonesia di pasar ekspor, baik dalam kaitan pendalaman maupun perluasan pasar. Peningkatan daya saing dapat dilakukan dengan melakukan efisiensi biaya produksi dan pemasaran, peningkatan mutu dan konsistensi standar mutu.

















POTENSI KAKAO  INDONESIA
            Kakao atau coklat adalah tanaman industri perkebunan yang di kenal di Indonesia sejak tahun 1560, baru menjadi komoditi yang penting mulai pada tahun 1951. Pemerintah baru menaruh perhatian dan mendukung industri kakao pada tahun 1975, setelah PT Perkebunan VI berhasi menaikan produksi kakao per hektar melaui penggunaan bibit unggul Upper Amazon Interclonal Hybrid, yang merupakan hasil persilangan klon dan sabah.
            Biji buah kakao/coklat yang telah difermentasi dijadikan serbuk yang disebut sebagai coklat bubuk. Coklat ini dipakai sebagai bahan untuk membuat berbagai macam produk makanan dan minuman. Buah coklat/kakao tanpa biji dapat difermentasi untuk dijadikan pakan ternak. Biji kakao dapat diproduksi menjadi empat jenis produk kakao setengah jadi seperti cocoa liquor, cocoa butter,
cocoa cake, cocoa powder dan cokelat. Pasar cokelat merupakan konsumen terbesar dari biji kakao dan produk setengah jadi jadi seperti cocoa powder dan cocoa butter.
            Cocoa powder umumnya digunakan sebagai penambah citarasa pada biscuit, ice cream, minuman susu dan kue. Sebagian lagi juga digunakan sebagai pelapis permen atau manisan yang dibekukan. Cocoa powder juga dikunsumsi oleh industri minuman seperti susu cokelat. Selain untuk pembuatan cokelat dan permen, kakao butter juga dapat digunakan pembuatan rokok, sabun dan kosmetika.

A. Wilayah Industri Pengolahan Kakao
            Daerah penghasil utama kakao Indonesia adalah sebagai berikut: Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Lampung dan daerah lainnya (Gamabar 1).
            Berdasarkan status pengusahaannya, perkebunan kakao di Indonesia didominasi oleh usaha Perkebunan Rakyat yang mencapai 87,4%, Perkebunan Besar Negara 6,0% dan Perkebunan Besar Swasta 6,67%. Pada tahun 2009 hingga 2011, Departemen Pertanian telah  melaksanakan Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional melalui program rehabilitasi, peremajaan dan intensifikasi perkebunan rakyat. Provinsi yang menjadi sasaran utama perbaikan produksi dan mutu kakao tersebut yakni Sulawesi Selatan (10 kabupaten), Sulawesi Barat (5 kabupaten), Sulawesi Tenggara (5 kabupaten) dan Sulawesi Tengah (8 kabupaten), Nusa Tenggara Timur (2 Kabupaten), Bali (2 kabupaten), Maluku (2 kabupaten) Papua Barat (2 kabupaten) dan Papua (4 kabupaten).
Gambar-1:Luas Lahan dan Produksi Kakao
(Sumber : Pusat Data dan Informasi Departemen Perindustrian)

B. Ekspor Kakao Terhadap Ekspor Nasional
            Komoditas ekspor kakao selama sepuluh tahun terakhir ternyata kontribusi terhadap total ekspor nasional masih kecil yaitu rata-rata sebesar 1,04 persen. Tercatat nilai ekspor kakao tahun 2011 mencapai US$ 1,3 milyar. Namun, sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2011, kakao terus mengalami peningkatan sharenya terhadap ekspor nasional. Rata-rata sharenya terhadap ekspor nasional adalah sebesar 1 persen. Untuk tahun 2011 kontribusi terhadap ekspor nasional sebesar 1,04 persen. Dan ke depan kontribusi ini dapat ditingkatkan bila daya saing komoditas ini juga ditingkatkan demikian juga pengembangan produk dan peningkatan nilai tambah produk-produk kakao.
           



C. Ekspor dan Impor Kakao Indonesia
            Negara tujuan utama ekspor kakao dari Indonesia adalah Malaysia, Singapura, Amerika, China dan Brazil yang menguasai sebesar 93,1 persen. Komoditi yang diekspor dari Indonesia lebih banyak berupa cocoa beans, whole or broken, raw or roasted untuk diolah di negara tujuan menjadi produk cokelat olahan. Biji kakao Indonesia memiliki keunggulan melting point Cocoa Butter yang tinggi, serta tidak mengandung pestisida dibanding biji kakao dari Ghana maupun Pantai Gading. Nilai ekspor komoditas kakao sepuluh tahun terakhir yaitu dari 2002 sampai dengan 2011, terus mengalami peningkatan. Walaupun nilai impor juga terus mengalami peningkatan. Sebagaimana terlihat pada Tabel 1 sebagai berikut :
Sumber : Bloomberg, 2012
            Selama sepuluh tahun rata-rata ekspor kakao dari Indonesia sebesar hampir US$ 999,6 juta sedangkan rata-rata impor sepersepuluh nilai ekspor yaitu US$ 105 juta. Pada tahun 2011 nilai ekspor kakao Indonesia terjadi penurunan. Tercatat juga bahwa total nilai ekspor dunia juga mengalami penurunan dari tahun 2010 cukup besar. Hal ini terjadi karena permintaan negara-negara Eropa menurun sebagai akibat krisis ekonomi di kawasan tersebut. Hal ini juga berimbas pada permintaan negara-negara lainnya sebagai mitra dagang Eropa seperti China. Dengan menurunnya permintaan dari China maka berarti menurun pula permintaan kakao dari Indonesia. Untuk tahun 2011 nilai ekspor kakao Malaysia lebih tinggi dibanding nilai ekspor kakao Indonesia.
            Nilai ekspor kakao terbesar masih dikuasai oleh negara Pantai Gading dan Ghana. Pada umumnya ekspor kakao negara-negara ini sudah melalui fermentasi sehingga harganya lebih tinggi dibanding dengan yang belum difermentasi. Artinya kualitas ekspor kakao Indonesia perlu ditingkatkan guna meningkatkan nilai tambah ekspor, salah satunya melalui fermentasi. Diperkirakan bila melalui fermentasi nilai tambah ekspor kakao perkg bertambah Rp 3000. Saat ini di dalam negeri harga kakao berkisar antara Rp 15.000 perkg sampai dengan Rp 24.000 perkg.
            Hambatan ekspor saat ini yang banyak dikeluhkan para petani kakao adalah diterapkannya Bea Keluar. Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) menyantumkan tarif bea keluar ekspor biji kakao bila harga 2.000-2.750 dollar AS per ton dikenai pajak 5 persen. Untuk harga 2.750-3.500 dollar AS per ton, dikenai pajak 10 persen, sedangkan harga diatas 3.500 dollar AS per ton maka 16  bea keluarnya 15 persen. Harga ekspor ini disesuaikan dengan fluktuasi tarif internasional dari bursa berjangka di New York.       

D. Daya Saing Kakao Indonesia
            Menurut Buku Tarif Bea Masuk Indonesia/Harmonized System (HS) 2 digit maka kakao bernomor HS 18. Komoditas ini merupakan komoditas unggulan Indonesia yang mempunyai daya saing cukup bagus karena memiliki RCA lebih besar dari satu.
            Sepuluh tahun terakhir keunggulan komparasi kakao Indonesia rata-rata diatas 4, yang berarti daya saing ekspor kakao Indonesia cukup bagus. Namun tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 2,75 yang hampir sama dengan RCA Malaysia yang sebesar 2,52. RCA Indonesia dan Malaysia ini sangat jauh dengan RCA negara Pantai Gading yang menguasai pasar dunia ataupun dengan Ghana. Sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2, sebagai berikut :
Sumber : Bloomberg, 2012    
D. ISP Kakao Indonesia
            Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP) merupakan indeks yang digunakan untuk menganalisis posisi atau tahapan perkembangan komoditas kakao Indonesia. Indeks ini dapat memberi gambaran apakah spesialisasi Indonesia sebagai negara importir ataukah eksportir kakao. Demikian juga Indeks Konsentrasi Pasar (IKP) atau Hirschman Herfindahl Index (HHI) memberikan gambaran kerentanan ekspor kakao ke negara-negara tujuan ekspor utama Indonesia seperti Malaysia, Singapura, China, Amerika dan Perancis.
            Pada Tabel 3, Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP) Indonesia menunjukkan rata-rata di atas 0,80 dan tahun 2011 sebesar 0,77. Hal ini mengindikasikan bahwa spesialisasi Indonesia masih sebagai negara eksportir kakao. Bila dibandingkan ISP negara Pantai Gading dan Ghana sangatlah jauh. Negara ini merupakan eksportir utama dunia sehingga Pantai Gading ISPnya 1. Demikian juga Ghana mendekati 1 atau 0,99.
Sumber : Bloomberg, 2012
            Bila dibandingkan dengan ISP Malaysia masih jauh dibawah 0,5. Hal ini berarti Malaysia merupakan negara importir kakao demikian juga dengan negara mitra dagang Indonesia lainnya, seperti Brasil. Negara inipun merupakan negara importir kakao karena ISPnya pun kecil.
            Hasil Indeks Konsentrasi Pasar (IKP) atau Hirschman Herfindahl Index (HHI) Indonesia didapat rata-rata sebesar 0,35. Nilai ini menunjukkan bahwa ketergantungan atau konsentrasi pasar dengan negara tujuan (Malaysia, Sinagpura, China Amerika dan Perancis) masih relatif kecil. Artinya apabila terjadi kegoncangan ekonomi atau krisis ekonomi di negara-negara tujuan ekspor kakao tersebut akan mempunyai pengaruh relatif kecil atau tidak signifikan.





























KESIMPULAN
            Indonesia merupakan penghasil kakao namunn dari segi produktivitas masih rendah. Tersedianya lahan perkebunan kakao yang telah ada seharusnya dapat memberikan peluang untuk menghasilkan produksi kakao yang lebih besar lagi dengan pengelolaan tanaman yang tepat dan pengolahan yang tepat sehingga menghasilkan biji kakao dengan kualitas yang tinggi. Demikian pula dilihat dari segi pengolahan, kakao yang dihasilkan oleh petani tidak diolah secara baik (difermentasi) tetapi sebagian besar langsung diekspor dalam bentuk biji kakao sehingga nilai tambah yang dihasilkan sedikit.
            Kontribusi ekspor komoditas kakao Indonesia selama tahun 2002 sampai dengan 2011 terus mengalami kenaikan dan rata-rata kontribusi terhadap  ekspor nasional sebesar 1 persen. Demikian juga nilai impor komoditas ini terus mengalami tren naik, rata-rata impornyapun mengalami peningkatan terutama dari produk-produk turunan kakao.
            Daya saing komoditas kakao Indonesia cukup tinggi. Sepuluh tahun terakhir dari 2002 sampai dengan 2011 rata-rata RCAnya diatas 4. Tahun 2011 RCA terjadii penurunan menjadi sebesar 2,75, namun tetap masih diatas 1. Penurunan tersebut disebabkan nilai ekspor tahun 2011 juga terjadi penuruanan. Dari hasil ISP, didapat rata-ratanya sebesar 0,80 atau mendekati 1, hal ini berarti spesialisasi Indonesia sebagai pengekspor komoditas kakao.
            Indeks Konsentrasi Pasar (IKP) atau HHI untuk komoditas kakao Indonesia selama tahun 2002 sampai dengan 2011 menunjukkan rata-rata sebesar 0,35. Hal ini berarti konsentrasi pasar komoditas kakao tersebut tidak terkonsentrasi pada elati-negara tujuan ekspor atau kerentanan terhadap kegonjangan ekonomi elati tujuan ekspor kakao Indonesia masih elative rendah.







DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Syamsul , Ediana Rae, Dian dan Joseph PR. Charles, 2007, Kerja Sama      Perdagangan Internasional, Peluang dan Tantangan bagi Indonesia,        Penerbit PT Elex media Komputindo, Jakarta 

Frans, Hero K. Purba, Upaya Daya Saing dalam Perkembangan Kakao Indonesia   dalam Perdagangan Internasional dalam http://heropurba.blogspot.com/2012/01/ upaya-daya-saing-dalam-    perkembangan.html

Maswadi, 2011, Agribisnis Kakao dan Produk Olahanya Berkaitan dengan            Kebijakan Tarif Pajak di Indonesia, Vol.1,No 2, Desmber 2011, Tehnik          Perkebunan dan PSDL , Universiatas Tanjungpura, Pontianak ISSN:2088-     6381

Ragimun, 2011, Analisis Daya Saing Komoditas Kakao Indonesia, penelitian pada             pusat kebijakan Ekonomi Mikro Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu.


Widiana, Anika, 2007, Kebijakan Perdagangan Uni Eropa Terhadap Ekspor         Indonesia dan Pola Ekspor Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Bisnis volume           9 No 2 tahun 2007

http://ditjenbun.deptan.go.id/

http://www.depdag.go.id/addon/depdag_isp/index.php?isi=1

www.theceli.com/index.php?option=com_docman&task

Friday, January 25, 2013

Bersama itu Indah

mery and nana jelex 
waktu jalan-jalan kemadura :)
 Mery, Ana, Binty dan Nurul 
saat pulang dari jalan-jalan kesekaten :)
 Yulia, Dera, Ida dan Mery
saat Lebaran 2012 :)
Poppiit,Siti, Mery, dan Vela
saat jalan-jalan kewaduk sermo wates, kulon progo



Indahnya kebersamaan yang tak bisa tergantikan...
sayang kalian semua saudarah dan sahabat-sahabatku. semoga kita semua slalu dalam lindungannya, diberi kesehatan, kesuksesan, dan kebahagian dunia dan akhirat ^^..


Friday, January 18, 2013

Saat sendiri itu menyenangkan, saat beban itu hilang, saat sakit itu bahagia, saat cinta itu pergi, saat marah itu datang, saat sabar itu menenangkan, saat benci itu membabi buta, saat rindu itu tersimpan, saat dihianati itu menyakitkan, saat cinta itu datang, saat aku rindu itu ditemukan.